Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung
koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan
perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok
yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja
sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau
gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko kematian
akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun
pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan
pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan
merusak pembuluh darah perifer.
PPDP yang melibatkan pembuluh darah
arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada
dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar