ZAT KIMIA
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari
bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah
cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain
kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok
putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau
tembakau kunyah).
Komponen gas asap rokok adalah karbon
monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid.
Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat
ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen).
NIKOTIN
Zat yang paling sering dibicarakan dan
diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah,
menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan
dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap
oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di
Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar
8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17
mg per batang.
TIMAH HITAM (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang
rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis
diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas
bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa
dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus
rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!
GAS KARBONMONOKSIDA (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan
yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah.
Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting
untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada
oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin.
Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah
bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok
mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!
TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu
bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen.
Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap
padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna
cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru.
Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara
kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar